(CERPEN) - KEBAHAGIAAN WA IYEM

Gambar oleh penulis Melalui malam yang panjang, suatu pagi datang dengan bisikan burung kecil berterbangan ke pucuk pohon mangga di sekitar rumah. Lautan padi merunduk, menopang embun yang mengkilap jika dilihat dari jauh. Pagi yang terang, membawa mereka, para petani pergi ke kebunnya. Tetapi, ketenangan itu tidaklah lama untukku karena suara nyaring dari musik box mulai mengiming-iming dan lantang dari rumah bambu di samping rumahku. Suaranya jelas yaitu tarling Baridin dan Ratmina yang sering aku dengar, bahkan aku hapal dialog-dialog tarling bahasa Jawa yang terkenal pada zamannya itu. Sedangkan di belakang rumahku juga mengaktifkan musik box dengan nyanyian biduan yang mengalun-alun melengking, itulah dangdut. Entah mengapa daerah rumahku bising karena mereka memiliki musik box, atau mungkin diriku saja yang tidak nyaman dengan putaran audio mereka. Aku masih kuliah, kuliah daring akibat viru...